Senin, 17 Oktober 2011

ILMU BUDAYA DASAR : BUDAYA BETAWI


NAMA   : Taufan Arief Alamsyah
NPM      :17211036
KELAS    : 1EA01


SEJARAH BUDAYA BETAWI



Masyarakat Betawi

Menurut garis besarnya, wilayah Budaya Betawi dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu Betawi Tengah atau Betawi Kota dan Betawi Pinggiran. Yang termasuk wilayah Betawi Tengah merupakan kawasan yang pada zaman akhir Pemerintah kolonial Belanda termasuk wilayah Gemeente Batavia, kecuali beberapa tempat seperti Tanjung Priuk dan sekitarnya. Sedangkan daerah - daerah lain diluar daerah tersebut, terutama daerah - daerah diluar wilayah DKI Jakarta, merupakan wilayah budaya Betawi Pinggiran, yang pada masa lalu oleh orang Betawi Tengah biasa disebut Betawi Ora.

Pembagian kedua wilayah budaya itu bukan semata - mata berdasarkan geografis, melainkan berdasarkan ciri - ciri budayanya, termasuk bahasa dan kesenian tradisi yang didukungnya. Menurut garis besarnya dialek Betawi dapat dibagi menjadi dua sub dialek, yaitu sub dialek Betawi Tengah dan sub dialek Betawi Pinggiran.

Di wilayah budaya Betawi Tengah tampak keseniannya sangat besar dipengaruhi kesenian Melayu, sebagaimana jelas terlihat pada orkes dan tari Samrah. Disamping itu masyarakatnya merupakan pendukung kesenian bernafaskan Agama Islam, sedangkan didaerah pinggiran berkembang kesenian tradisi lainnya, seperti Wayang Topeng,Lenong, Tanjidor dan sebagainya, yang tidak terdapat dalam lingkungan masyarakat Betawi Tengah.

Timbulnya dua wilayah budaya itu disebabkan berbagai hal, diantara lain karena perbedaan histories, ekonomis, sosiologis, perbedaan kadar dari unsure - unsure etnis yang menjadi cikal bakal masing - masing, termasuk kadar budaya asal suku yang mempengaruhi kehidupan budaya mereka selanjutnya. Agar hal - hal tersebut menjadi lebih jelas, maka selayang pandang akan disajikan latar belakang sejarah terbentuknya masyarakat Betawi, yang sangat erat kaitannya dengan sejarah Jakarta dan sekitarnya. (budayajakarta.com/rmb)

INDAHNYA BUDAYA BETAWI DI PINGGIR KOTA JAKARTA
    Pemda DKI Jakarta pun memberikan perhatian khusus terhadap persoalan ini. Maka dirintislah sebuah tempat sebagai wadah pelestarian dan pengembangan budaya Betawi secara berkesinambungan. Bernama Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang lokasinya di Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Srengseng Sawah tidak dipilih secara langsung untuk menjadi tempat pelestarian budaya ini. Semua melalui berbagai proses musyawarah dan setelah dikumpulkan berbagai pilihan dari berbagai wilayah di DKI seperti Rorotan, Kemayoran Srengseng Jakarta Barat, dan Condet. Akhirnya lewat sarasehan, seminar dan lokakarya maka dipilihlah Srengseng Sawah lewat SK Gubernur No. 9 tahun 2000.

Minggu pagi beberapa waktu lalu, saya penasaran dengan semua yang saya dengar mengenai Perkampungan Budaya Setu Babakan. Oleh sebab itu saya langsung meluncur ke sana. Tidak sulit untuk mencapai lokasi seluas 289 hektar ini. Untuk angkutan kita bisa menggunakan metromini 616 jurusan Blok M-Ps. Minggu-Cipedak. Atau angkutan umum bernomor 128 dari terminal Depok. Dan tinggal bilang sama supirnya untuk turun di Setu Babakan.
Sampai di Setu Babakan tempat yang dibangun sekitar pertengahan Oktober tahun 2000 ini. Kita akan di sambut dengan Gapura Besar bertuliskan ‘Pintu Masuk I Bang Pitung Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan’.

Nah, dari situ kita sudah mulai menemui rumah-rumah berarsitektur Betawi. Dan ternyata tak hanya warga Betawi yang boleh punya rumah di Perkampungan Setu Babakan pendatang pun boleh membeli tanah kemudian membangun rumah di sana, hanya saja karakteristik fisik bangunannya harus menyesuaikan dengan arsitektur Betawi.

Tak jauh dari pintu masuk ada sebuah gang di sebelah rumah besar. Masuk ke dalam gang tersebut memudahkan kita sampai ke arena wisata budaya ini. Di tengah areal tersebut akan kita temui panggung besar yang juga beraritektur Betawi. Di tempat tersebut kita bisa melihat berbagai pertunjukan kesenian Betawi seperti Pagelaran Seni Budaya Betawi setiap hari Minggu sekitar pukul 14.00-17.00 (Wib), Latihan Tari Betawi pada hari Minggu dan Jumat pagi, serta Rabu sore.

Seperti pagi itu saya menyaksikan beberapa anak kecil dan remaja bergantian menari tarian Betawi di panggung. Tari-tarian seperti Sirih Kuning, Nandak Ganjen, dan Lenggang Nyai di bawakan dengan apik oleh para peserta Sanggar Budaya Betawi Setu Babakan yang beranggotakan kurang lebih 500 anak-anak dan remaja.

Sebenarnya Setu Babakan dibangun bukan hanya sebagai tempat wisata, namun Bang Indra salah satu pengelola mengatakan, “Ini bukan semata-mata untuk tempat wisata aja, tapi framenya udah jelas. Yaitu daerah pariwisata berkarakteristik dan berbudaya betawi. Titik segede gentong. Nggak bisa ditawar lagi.”ujar Bang Indra menegaskan.

Setu Babakan yang dulunya merupakan bagian dari kampung Kalibata menawarkan tiga paket wisata, yakni Wisata Budaya, disini kita bisa menikmati pagelaran seni baik itu musik, tarian, maupun teater pada setiap hari minggu sekitar pukul 14.00-17.00 (Wib). Atraksi upacara maupun prosesi budaya seperti upacara pernikahan, sunatan, akekah, hatam quran, nujuh bulan, dan banyak lagi lainnya pada setiap tahun di Bulan Juli. Atau kita juga bisa sekedar melihat latihan anak-anak dan remaja menari maupun bermain silat. Selain itu deretan rumah-rumah khas betawi akan dengan mudah kita temui. Dan kita bisa menggunakannya sebagai tempat arisan, maupun pengajian. Lingkungannya yang asri juga membut banyak pengunjung datang untuk sekedar berpiknik bersama keluarga. Apalagi untuk masuk ke perkampungan budaya ini kita tidak perlu mengeluarkan biaya untuk tiket masuk. Pengunjung hanya dikenai biaya untuk parkir saja.

Kemudian yang tidak kalah menarik yaitu, Wisata Air. Setu Babakan dan Setu Mangga Bolang yang ada di situ disa dijadikan tempat memancing yang seru bersanma teman, keluarga bahkan pacar. Seperti saat saya ke sana. Deretan pengujung memadati hampir setiap pinggiran Setu. Ada yang sedang asik bermesaraan dengan pacar, sekedar ngobrol-ngobrol dengan teman se-gank, maupun yang sedang menyantap makanan bersama keluarga di atas tikar yang mungkin sengaja mereka siapkan dari rumah. Dan disana kita tidak perlu khawatir kelaparan. Deratan penjaja makanan sepanjang yang Setu Babakan seakan tidak berujung. Dan ini pun unik, karena di sini kita bisa menemui berbagai macam makanan khas Betawi. Dari mulai soto betawi, kerak telor, serabi, gado-gado, hingga semur jengkol pun tersedia di sini. Jadi kita tidak perlu berlama-lama menunggu Pekan raya Jakarta untuk menikmati semua makanan khas Betawi tersebut.

Untuk yang ingin menyusuri Setu pihak pengelola menyediakan sepeda air. Dengan tarif sebesar Rp. 8000,- kita bisa menikmati Setu Babakan di atas air. Ingin naik delman, disini juga ada lho. Tinggal negosiasi harga dengan pengemudi delman kita bisa berkeliling Setu dengan delman. Atau mungkin kita hanya ingin bersantai-santai menikmati pemandangan Setu Babakan. Kita bisa duduk di pingggir-pinggir Setu. Karena di sana disediakan bangku-bangku untuk duduk di pinggir Setu tersebut.

Selain dua jenis wisata tadi ditambah wisata kuliner tentunya. Ada satu lagi paket wisata yang ditawarkan tempat ini. Wisata Agro, uniknya di sini wisatawan tidak akan diajak ke perkebunan atau pertanian. Melainkan diajak pelataran rumah-rumah penduduk yang terdapat tanaman-tanama khas Betawi. Nantinya para wisatawan akan disambut dengan dipetikan buah sebagai tanda penghormatan. Jika wisatawan tertarik ingin memetik sendiri dan membawa pulang, tentunya ia harus membayar. Buah-buahan yang bisa dinikmati di Perkampungan Budaya Setu Babakan antara lain Belimbing, Rambutan, Buni, Jambu, Dukuh, Menteng, Gandaria, Mengkudu, Namnam, Kecapi, Durian, Jengkol, Kemuning dan banyak lagi, hingga buah langka seperti Krendang.

Dan Setu Babakan juga menyediakan pemandu untuk semua paket tersebut. Paket-paket wisata di tempat ini pun masih bisa di sesuaikan dengan keinginan si pengunjung. Begitu pula dengan biaya pemandu dan lainnya. Semua masih bisa dibucarakan dan belum ada standar yang baku untuk semua paket wisata ini.
Tapi selain berbagai paket wisata unik dan seru yang bisa kita jumpai di tempat ini. Ternyata Setu Babakan juga memiliki aturan khusus yang juga masih berakar pada Budaya Betawi. Diantaranya. Pengunjung diharapkan sudah meninggalkan lokasi mulai pukul 18.00 (Wib), karena menurut pengelola jika pengunjung masih di sini di atas pukul tersebut, bisa jadi niatnya sudah bukan lagi sebagai tempat berekreasi namun lebih ke hal-hal negatif. Kemudian yang unik lagi semua kegiatan di tempat ini di usahakan berhenti ketika terdengar suara adzan. “Yah, meskinpun cuma lima menit diusahain berenti dulu dah aktivitas kalo lagi adzan,” tutur Bang Indra. Dan di tempat ini sangat dilarang berjualan minuman keras.

Gimana seru kan? Di sini kita bisa mengenal berbagai kebudayaan Betawi, melihat tari-tarianya, musiknya, rumah-rumahnya. Sampai jajanan dan makanan khasnya. Dan yang menarik lagi kita tidak perlu merogoh kocek yang banyak untuk berwisata ke tempat ini. Wisata murah sekaligus mendidik dan melestarikan budaya rasanya patut dicoba.

Selanjutnya saya akan menjelaskan sejarah budaya betawi. Sejak dulu memang sudah banyak perdebatan mengenai asal mula beragam budaya yang kini ada di Betawi. Paralel dengan perdebatan sejak kapan kaum Betawi eksis. Pakar masalah Betawi seperti Ridwan Saidi mengungkapkan bahwa orang Betawi sudah ada sejak jaman Neolitikum. Sementara Lance Castle, sejarawan Belanda, mengatakan bahwa yang disebut kaum Betawi baru muncul pada tahun 1930, saat sensus penduduk dilakukan. Pada sensus penduduk sebelumnya, kaum Betawi tidak disebutkan. Kala itu sensus memang dilakukan berdasarkan etnis atau asal keturunan. Namun terlepas dari itu, memang kemunculan kaum Betawi baru terdengar secara nasional pada saat Muhamad Husni Thamrin mendirikan Perkoempoelan Kaoem Betawi.

Sebelumnya etnis Betawi hanya menyebut diri mereka berdasarkan lokalitas saja, seperti Orang Kemayoran, Orang Depok, Orang Condet, Orang RawaBelong dan sebagainya. Lalu bagaimana dengan munculnya ragam budaya di Betawi? Mengenai hal ini, tak dapat dipungkiri bahwa mulai terjadi saat Sunda Kelapa Menjadi Pelabuhan Internasional yang ramai dikunjungi kapal-kapal asing pada abad 12. Kemudian pada abad 14 sampai 15, Sunda kelapa dikuasai Portugis. Mereka juga banyak memberi pengaruh kebudayaan yang kuat kala itu.

Padat tahun 1526, Pangeran Fatahillah menyerbu Sunda Kelapa dan menamakan daerah kekuasaannya dengan nama Jayakarta . Sejak dikuasai Fatahillah, kota Jayakarta banyak dihuni oleh orang Banten, Demak dan Cirebon. Lalu saat Jan Pieterzoon Coen menguasai Jayakarta dan mendirikan Batavia, dimulailah mendatangkan etnis Tionghoa yang terkenal rajin dan ulet bekerja untuk membangun ekonomi Batavia. Coen juga mendatangkan banyak budak dari Asia Selatan dan Bali.

Perlahan tapi pasti kebudayaan di Batavia kala itu semakin semarak saja, karena setiap etnis biasanya juga membawa dan mempengaruhi kebudayaan setempat. Ditambah lagi umumnya para budak atau etnis tertentu yang didatangkan ke Batavia adalah pria. Sehingga disini mereka kemudian kawin dengan wanita setempat dan beranak pinak.

Disaat bersamaan pula para pedagang dari Arab dan India juga terus berdatangan, oleh Belanda mereka di tempatkan di Pekojan. Semakin hari semakin banyaklah pendatang dari India dan Arab, akhirnya mereka pindah ke Condet, Jatinegara, dan Tanah Abang. Tak heran masih banyak warga keturunan Arab di daerah-daerah tersebut.

Sementara para anak keturunan bangsa Portugis ditempatkan di daerah Kampung Tugu, Jakarta Utara. Dengan semakin beragamnya etnis di Betawai, maka setiap etnis biasanya mempengaruhi setiap perayaan etnis Betawi. Seperti budaya penyalaan petasan, Lenong, Cokek, hingga pakaian pernikahan adat Betawi yang didominasi warna merah, itu semua dipengaruhi kuat oleh budaya Tionghoa. Kemudian etnis Arab sangat mempengaruhi musik gambus dalam warna musik marawis  dan Tanjidor. Tanjidor sendiri adalah perpaduan budaya Eropa, Cina, Melayu dan Arab. Sementara di kampung Tugu terkenal dengan budaya keroncong yang bersal dari Portugis.

SEJARAH BETAWI
 Sejarah budaya betawi adalah sejarah budaya bangsa yang masih melekat di masyarakat indonesia khususnya masyarakat jakarta, dimana masyarakat betawi pada umumnya mempunyai alat-alat atau pertunjukkan yang menarik seperti ondel-ondel, gambang kromong, lenong jakarta, dan sebuah lagu yang sering kita dengar kicir-kicir dari jakarta

Betawi tempo dulu sangat permai dan indah, sungai-sungai yang bersih, masyarakat yang santun, dibandingkan dengan masyarakat betawi jaman sekarang berbeda jauh.

* http://pewarta-indonesia.com/inspirasi/sosial-a-budaya/3403-indahnya-budaya-betawi-di-pinggiran-jakarta.html

* http://sejarahbudayabetawi.blogspot.com/2010/05/sejarah-budaya-betawi.html

* http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Betawi

Senin, 10 Oktober 2011

ILMU BUADAYA DASAR : BUDAYA ONDEL-ONDEL

NAMA   : Taufan Arief Alamsyah
NPM      :17211036
KELAS    : 1EA01
 
BUDAYA ONDEL-ONDEL
    Ondel-ondel atau boneka besar khas betawi itu yangmencapai ketinggian hampir tiga meter diperkirakan sudah ada sejak zaman VOC atau bahkan sebelum VOV datang, ondel-ondel biasanya tampil di hari perayaan jadinya kota jakarta,cara meainkan ondel ondel dengan di arak,namun tidak boleh sembarangan,konon boneka besar itu mengandung unsur magis,bahkan ada ondel-ondel yang di kasih minum atau rokok,Berdasarkan situs whalee.wordpress.com/2008/04/14/ondel-ondel/ dikatakan bahwa Ondel-ondel konon telah ada sebelum Islam tersebar di Jawa. Dahulu berfungsi sebagai penolak bala atau semacam azimat. Saat itu, ondel-ondel dijadikan personifikasi leluhur penjaga kampung. Tujuannya untuk mengusir roh-roh halus yang bergentayangan mengganggu manusia. Oleh karena itu tidak heran kalau wujud ondel-ondel dahulu, menyeramkan. Gambar foto dari sejarawan Rushdy Hoesein yang dilansir dari milist Historia Indonesia membuktikan hal itu. Menurut Rushdy, foto tersebut (lihat gambar) merupakan pertunjukan ondel-ondel pada tahun 1920-an. Wajah ondel-ondel lebih mirip raksasa lengkap dengan caling dan mata melotot.


    Awalnya masyarkat betawi menamainya barongan,yang berarti bareng-bareng,sebutan itu berasal dari logat betawi "yok kita ngarak bareng-bareng" tidak lama kemudian Almarhum Benyamin, penyanyi legendaris lagu-lagu Betawi, itu tentu tadinya tak bermaksud mengubah sebutan boneka Betawi itu. Namun, tokoh dalam sinetron Si Doel Anak Sekolahan yang bermain bersama Rano Karno itu, begitu besar pengaruhnya, sehingga sebutan untuk Ondel-ondel untuk boneka raksasa itu lebih populer ketimbang Barongan.


    Dahulu ondel-ondel dianggap sebagai boneka penolak bala yang dikeramatkan. Namun sekarang ondel-ondel berubah fungsi menjadi ”alat pencari uang”,Pengamen ondel-ondel mencari nafkah dengan mengarak ondel-ondel dari kampung ke kampung, mereka berupa sekumpulan orang dari berbagai golongan usia mulai dari anak-anak hingga dewasa. Pengamen ondel-ondel ini biasanya orang Betawi asli.

     Aslinya kerangka badan Ondel-ondel terbikin dari rotan, supaya kuat. Namun karena saat ini rotan sekarang mahal, maka diganti dengan banmbu. Dulu, dalam sebuah penampilan Ondel-ondel cuma dibikin sepasang, laki-laki dan perempuan. Untuk menandainya, Ondel-ondel laki mukanya berwarna merah, Ondel-ondel perempuan mukanya berwarna putih, dengan tampang sederhana. Tapi dalam perkembangannya, bukan hanya gambar mata seperti mata manusia, lengkap dengan alis yang terbuat dari bulu, juga sekali muncul bisa lima sampai 10 pasang. Dengan ukuran standar, tingginya sekitar tiga meter.

*Sumber :
                 
● http://www.situseni.com/jejak/wikiseni/607-ondel-ondel-tempo-dulu-dan-sekarang
● http://denmasdeni.blogspot.com/2008/10/ondel-ondel-dulunya-buat-menolak-bala.html




Rabu, 05 Oktober 2011

Dasar pemasaran: peranan pemasaran dalam perusahaan dan masyarakat


NAMA   : Taufan Arief Alamsyah
NPM      :17211036
KELAS    : 1EA01

PENGERTIAN PEMASARAN
   Pemasaran adalah suatu aktivitas ativitas yang saling berhubungan satu konsumen dan mengembangkan promosi,distribusi,pelayanan dan harga agar kebutuhan konsumen terpuaskan dengan baik.
   inti dari pengertian pemasaran berkaitan dengan jenjang manajerialnya,diantaranya yaitu jenjang korporet,jenjang unit bisnis strategik dan jenjang oprasiaonal atau fungsional.perusahaan yang berhasil yaitu perusahaan yang memfokuskan pada pemasarannya.
PERAN PEMASARAN DALAM PERUSAHAAN
•           Berorientasi kepada pelanggan eksternal
•           Memberi kepuasan konsumen melalui produk-produk  yang dipasarkan di     perusahaan
•           mempromosikan penjualan yang intensif agar mampu mempengaruhi konsumen untuk  membeli,sehingga penjualan dapat meningkat
•           Menjual produk-produk yang berkualitas

PERAN PEMASARAN DALAM MASYARAKAT
•           Menyebarkan dan membangun kualitas hidup masyarakat
•           menyeimbangkan antara permintaan masyarakat konsumen dan penawaran masyarakat produsen
•           Mampu melancarkan arus atau pendistribusian barang dari masyarakat produsen kepada masyarakat  onsumen secara lebih efektif

FILOSOFI KONSEP PEMASARAN
membantu perusahaan mencapai tujuannya dengan mengutamakan kepuasan konsumen melalui koordinasi dan integrasi antara bidang pemasaran dengan bidang kegiatan lainnya.

FUNGSI PEMASARAN

   Fungsi pemasaran adalah kegiatan utama yang khusus dilaksanakan untuk menyelesaikan proses pemasaran

Fungsi pemasaran di bagi menjadi 3 bagian:

1.fungsi pertukaran
     Dengan pemasaran pembeli dapat membeli produk dari produsen baik dengan menukar uang dengan produk maupun pertukaran produk dengan produk (barter) untuk dipakai sendiri atau untuk dijual kembali.
Fungsi pemaran dibagi 2:
penjualan
•pembelian

2.fungsi pengadaan secara fisik
Distribusi fisik suatu produk dilakukan dengan cara mengangkut serta menyimpan produk. Produk diangkut dari produsen mendekati kebutuhan konsumen dengan banyak cara baik melalui air, darat, udara, dsb. Penyimpanan produk mengedepankan menjaga pasokan produk agar tidak kekurangan saat dibutuhkan.            
 fungsi pengadaan secara fisik dibagi:
                •pengangkutan
    •penyimpanan

3.fungsi pelancar
            Untuk menyampaikan produk dari tangan produsen ke tangan konsumen dapat dilakukan pelalui perantara pemasaran yang menghubungkan aktivitas pertukaran dengan distribusi fisik. Aktivitas fungsi perantara antara lain seperti pengurangan resiko, pembiayaan, pencarian informasi serta standarisasi / penggolongan produk.
fungsi pelancar dibagi 4 bagian:
                                •pembiayaan
                                •Penanggung resiko
                                •informasi pasar
                                Standarisasi dan Grading


Sumber: